Pages - Menu

Senin, 17 Oktober 2016

Antara Emak dan Kesibukan Seorang Aktivis

Hola, kali ini aku akan coba membahas kesibukan dan panggilan pulang, buat kita-kita yang katanya aktivis kampus. Untuk kita para pengadu nasib di perantuan.Semoga potongan kisah ini dapat menghangatkan kembali semangat untuk segera pulang, melepas kerinduan dengan kampung halaman.


Kau boleh pergi kemanapun sesuka hatimu, tapi jika panggilan pulang itu sudah diserukan, pulanglah! Karena kau masih memiliki rumah yang merindukan kehadiranmu dan selalu menerimamu apa adanya,
Malam tadi, selesai shalat Isya, tiba-tiba si Champy berdering,
ternyata Mama yg telpon.
masih make mukena, aku geser layar si Champy lantas aku tempelkan k kuping kiri.
Me: "Assalamualaikum"
Ma: "Waalaykumussalam, Dek, lagi dimana?" (suara Mama terdengar lesu diujung sana)
Me: "Di kosan kok Ma, kenapa Ma?"
Ma: "Oh gapapa, Mama lg pengen ngobrol aja, udh makan?"
Me: "udah Ma, baru aja bikin indomie telor double"
Ma: "Jangan Indomie mulu! Nggak sehat Dek!"
Me: "Ini lagi pengen aja Mah, males banget ke warteg!"
Ma: "Dek, abis UTS libur nggak?"
Me: "Unpad mana ada libur Ma..."
Ma: "Oooh...." (nadanya turun, terdengar kecewa)
Me: "Kenapa Ma?"
Ma: "Papah nggak jadi pulang akhir bulan ini, dari Tegal mau  langsung ke Pekalongan, dapet tender disana"
Me: "Iya, tadi Papah telpon, Yaudah doain aja semoga Papah sehat terus. Mama lagi di rumah?"
Ma: "Iya, sepi banget di rumah Dek..."
Me: "Mama mau Adek pulang ya?"
Ma: "Adek kan nggak ada libur...."
Me: "Yaudah, Adek pulang ya insya Allah Jumat depan"
Ma: "Beneran? (nada bahagia) Tapi, adek kan pasti sibuk sama kegiatan lain" (nadanya turun lagi)
Me: "Iya Pulang insya Allah, kegiatan ada banyak Mah, tapi Adek tau kalo Adek harus pulang"
Ma: “Kalo Adek sibuk nggak apa-apa nggak usah pulang, jalanin aja dulu semua amanahnya!”
Me: “Amanah Adek nggak sekedar ikut rapat dan kegiatan, tapi juga berbakti sama Mama!”

Dan setelah itu Mama cerita panjang lebar dengan penuh antusias semua kegiatannya di kantor, kerjaannya, keadaan rumah sampai gosip terbaru di RT 1. ***Emak-emak banget ya... wkwkwkwk
Iya aku peka kok Ma, kalo Mama lagi pengen ditemenin & lagi kesepian banget di rumah.

Sangat dianjurkan kok aktif dibanyak kegiatan dengan niat ingin memaksimalkan potensi diri & menjadi Manusia yang lebih bermanfaat,  Tapi jangan sampai orangtuamu jadi prioritas nomor 7. Sehebat-hebatnya kita sebagai seorang aktivis mahasiswa, sekece-kecenya kita sebagai aktivis dakwah, kita tetaplah buah hati kesayangan ibu dan ayah kita, dan kepada merekalah pula bakti utama kita.
Seumur hidup kita diurus mereka, dididik & dibesarkan hingga kini, lalu sekarang sudah bisa merantau demi menggapai semua cita mereka jadi terlupakan karena semua kesibukan kita. Walaupun kita merantau pun tujuannya untuk memperbaiki nasib dan membahagiakan mereka, tapi ingatlah bahwa kebahagiaan yang tak kalah berarti yang bisa kita persembahkan untuk mereka bukan hanya sebatas materi, tapi juga afeksi dan eksistensi (keberadaan) kita disamping mereka. Nah, Padahal sorga kita saja ada pada telapak kaki Ibu kita, ada pada ridha ayah kita, kunci sukses kita terletak pada do'a mereka. Maka, jika panggilan pulang itu sudah datang, menyahutlah! Pulanglah! Karena kita masih punya rumah! Pulanglah, karena ada 2 malaikat yang membuka lebar sayapnya untuk memeluk kita sejenak dari semua kepenatan dan menyirami kita dengan keberkahan. Pulanglah! Karena kita sangatlah berarti dan dirindukan oleh mereka! Pulanglah, karena sebenarnya semua orang tua tak pernah berhenti merindukan anak-anaknya
Aktif itu harus, tapi berbakti kepada orangtua itu wajib hukumnya lho ya!
Semangat para aktivis muda! Selamat berbakti kepada almamater dan orang tuamu!
Jangan lupa kabari mereka selalu dan doakan mereka. even though just a text, They would be very happy to know that You'r allright. Because for them, You are so precious more than everything! 

***Titip salam untuk Emak, untuk keluarga tercinta di rumah, dari seorang anak rantau di Jatinangor yang selalu merindu handai taulannya***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar