Kamis, 07 Desember 2017

Catatan Akhir Kuliah

Aku tidak begitu ingat tepatnya tanggal berapa hari itu aku pertama kali kali datang ke Fapsi, tapi yang jelas itu adalah hal paling berkesan, menginjakan kaki pertama kali di Fapsi, disambut dengan penuh antusias oleh kakak-kakak senior yang jadi panitia PMB, dan bertemu untuk kali pertama dengan 146 manusia-manusia super unik, dari berbagai daerah, manusia-manusia yang tak kusangka akan menjadi bagian signifikan dalam hidupku setidaknya untuk tiga setengah tahun terakhir ini. oramg-orang yang senyum dan kekonyolankan akan kurindukan, orang-orang dengan pelukan ternyaman dan rangkulan terringan yang membantu banyak untuk aku bisa survive dengan bak disini, karena seperti yang kalian tahu Jatinangor tak  begitu bersahabat dengan semua debunya, teriknya, tingkat kejahatan, jauh dari pusat kota dan segala kejenuhannya.
Qadarullah, Allah memberi rezeki tak disangka untuk aku bisa kuliah disini, dijurusan yang lebih sering dianggap sebagai jurusan perdukunan oleh orang awam, iya bagaimana tidak, karena tiap memperkenalkan diri dariPsikologi pasti disuruhnya “Tolong baca fikiranku, tolong lihat garis tanganku, eh golongan darah ku A lho menurut kamu aku orangnya gimana?” Dan pertanyaan lain sejenis itu. Dulu tak sedikit pun terpintas bisa kuliah di Unpad, karena melihat kondisi ekonomi keluarga yang tak seberuntung yang lain. Bahkan pasca UN pun aku sudah bekerja menjadi bagian dari Customer Service di salah satu perusahaan retail ternama di Banjar dan sedang melamar pekerjaan ke salah satu perusahaan IT. Sekolah pun aku lulus dari SMK jurusan Tekhnik Informatika, dan alasan masuk SMK pun karena aku tak begitu yakin aku bisa melanjutkan pendidikan lagi setelahnya walaupun sebersemangat dan semau itu aku untuk dapat mengenyam pendidikan di bangku kuliah biar suatu saat dapat foto pakai toga dan ada gelar dibelakang nama, biar bisa jadi orang yang berilmu. Keluarga besar juga berharap banyak akhirnya setelah aku diterima di Unpad, alhamdulillah SNMPTN lolos dengan daftar modal bissmillah saja, berbekal beberapa piagam juara olimpiade bahasa, lomba kompetisi siswa saat SMK dan catatan keterangan ranking pararel. Tidak, sebenarnya aku tidak begitu pintar, hanya aku rasa aku memang mencoba mengerjakan semua tugas dan mengambil banyak kesempatan mengikuti lomba dengan sebaik mungkin dulu saat SMK.

Unpad memberi banyak harapan untuk perbaikan masa depan keluarga, dan entah kenapa tapi ini serius, tiap kali ku dengar dan kunyanyikan hymne Unpad, selalu ada perasaan merinding dan haru, bahkan hingga kini ketika 7 semester sudah aku menjadi anak kandung Unpad. Iya secinta itu aku dengan Unpad, sebangga itu aku bisa kuliah disini. Pun Fapsi. Sebangga itu aku menjadi bagian dari Fakultas yang sudah berdiri sejak 2 September 56 tahun lalu. 2014 menjadi tahun yang paling berkesan karena aku bisa menjadi bagian dari Fapsi angkatan 2014. Keluarga yang begitu hangat dan akan kurindukan.
Aku mengakui bahwa diriku memiliki banyak sekali kekurangan yang menonjol, aku bukan pribadi yang menyenangkan bagi sebagian orang, oleh karena itu aku tak berharap banyak akan diterima dengan baik oleh teman-teman angkatanku. Ini serius. Aku hanya punya 1 sahabat baik yang aku kenal kerena ibunya adalah mentorku dulu saat SMK. Iya itulah Sarah, oleh karena itu aku semerekat itu dengan Sarah sampai-sampai dulu orang sering tertukar memanggil nama kami. Aku merasa insecure dengan banyak orang dan kehilangan kepercayaan diriku, padahal waktu SMK aku adalah pribadi yang amat periang dan terbuka. Tapi tak disangka, mereka menyambut baik  aku dan walaupun mungkin mereka merasa kurang berkenan denganku setidaknya mereka tetap menghargaiku, tidak sekalipun memusuhi atau mengasingkanku dan tetap memberikan bantuan saat aku berada dalam kesulitan. Mereka tetap memberikan senyuman dan menjawab sapaanku, mereka tetap berusaha mendengarkanku dan bahkan mencoba mempercayaiku. Jadi, terimakasih karena telah memperlakukan aku sebagai manusia yang layak hidup bahagia selama ini teman-teman.
Karena karakterku yang terlalu extrovert dan nyeleneh, tak banyak orang mau bersahabat dekat denganku, aku faham dan aku menerimanya karena aku sadar betul bahwa memang karakterku ini memang tak dapat cocok dengan karakter teman-temanku yang lembut dan amat santun, berbeda denganku yang begitu ekspresif dan nyeplos. Tapi semua orang mencoba untuk profesional saat bekerja sama denganku, dan seandainya kalian tahu sebahagia apa aku saat salah satu diantara kalian mengajakku bergabung kedalam kelompok saat ada pembagian tugas kelompok. Kalian juga mungkin tak tahu sebahagia aku saat aku mengikuti lomba kata-kata “Semangat Rin, kamu pasti bisa!” yang kalian berikan dapat membakar semangatku, iya aku tahu alasan kenapa aku harus berjuang. Kalian juga mungkin tak tahu saat kalian mengapresiasiku baik aku kalah ataupun menang amat membuat perasaanku nyaman. Kalian tahu, saat hari ulang tahunku terasa biasa saja karena tak ada kejutan kue atau apapun itu, ucapan “HBD Rina, WYATB” dari kalian membuat hari itu menjadi lebih spesial. Aku merasa diriku lebih berharga dan dapat dipercaya, itulah salah satu hal yang membuatku dapat bertahan dan terus mencintai diriku sendiri dengan apa adanya. Kalian mungkin tak sadar, kata “Semangat Rina!” yang dengan mudah kalian ucapkan kepadaku saat kita berpapasan sebenarnya memberikan sebuah energi positif bagiku, aku merasa keberadaanku diantara kalian diakui dan aku merasa aku dipedulikan. Itu yang tak kutemukan dimanapun selain disini, teman-teman, and Im gonna missing it, now and maybe forever. Semoga aku tidak kalian lupakan begitu saja setelah ini karena bagiku kalian sudah memiliki ruang tersendiri dalam hidupku.


Semua perjuangan, tangis, lelah, luka, dan suka cita kini hanya akan menjadi kenangan. Kelas sudah berakhir sejak 6 Desember kemarin meninggalkan jejak permanen yang membekas dalam hatiku. Kepada teman-temanku Psikopad’14, sejak awal aku tahu keluarga kita tak akan mendapati jalan yang mulus dalam perjalanan kita, dan memang benar kenyataannya. Kita sudah melewati itu bersama-sama sejauh ini dan karena genggaman tangan kalian lah aku menjadi kuat berdiri lebih lama hingga saat ini. perjuangan saat masa-masa menjadi mahasiswa baru, menyukseskan Little Project Monster Party kita dulu, kemudian memberi bimbingan pada adik-adik kita, menjadi bermakna dengan jalan kita masing-masing, entah dimanapun kalian mewakafkan diri kalian hingga sekarang masuklah pada tahap dimana kita mulai mencari benang merah dari hidup kita masing-masing. Prosesnya sudah hampir berakhir, tinggal selangkah lagi kita dapat menambah gelar dibelakang nama kita, tapi ingatlah dibalik gelar S.Psi itu ada 146 teman-teman yang membersamai perjuangan kita untuk meraihnya.
Tiga puluh atau empat puluh tahun lagi mungkin aku akan menceritakan ini pada cucuku, iya bahwa aku memiliki sebuah keluarga luar biasa yang bernama Psikopad’14. Aku akan menyimpan daftar nama lengkap, NPM dan foto kalian, takut suatu saat aku mulai lupa nama lengkap dan wajah kalian kerena kita akan menua dan memiliki urusan hidup masing-masing, padahal aku tak ingin melupakan kalian. Aku ingin meng-add semua akun Line dan memfollow Instagram kalian jadi aku setidaknya bisa tahu keadaan kalian atau sekedar menyapa kalian dengan like dan commentku saat nanti kita sudah berpisah. Tolong jangan lupakan aku, setidaknya biarkan aku tetap hidup dalam kenangan masa kuliah S1 kalian ya, teman-temanku. Maafkan atas banyaknya kesalahanku dan ketidakdewasaanku selama ini. sampai jumpa di masa-masa saat kita sudah menemukan siapa kita sebenarnya. Tolong ingat aku ya, si Rina yang bajunya hampir semua ungu dam maniak banget sama warna ungu, yang nama lengkapnya Rina Parliya, NPMnya 076, si biang keanehan, si cerewet, si tukang nyeplos, si tukang debat, si suara toa, si nggak bisa diem, si sok sibuk, si nggak fashionable,  si nggak tahu malu, si tukang malu-maluin, dan apapun itu tentang aku yang dapat kalian kenang. Terimakasih karena telah mengizinkan aku menjadi bagian dari kalian, terimakasih telah menjadi keluarga yang menyenangkan. Sampai jumpa Psikopad’14! Semoga sukses!

0 komentar:

Posting Komentar