Kamis, 30 Mei 2019

About My Bestie and Her World

Assalamualaikum, hai hallo ohaiyo anyyeong haseyo!
Aku pernah punya janji untuk kasih hadiah special di hari jadi salah satu sahabat terbaikku, awalnya aku mau bikin video tapi ternyata setelah coba bikin, ditengah jalan aku kehilangan mood ngedit karena well... hasil videonya jauh dari konsep awal dan nggak sesuai ekspektasi. Hm hm hm... mikir lagi, apa dong ya gantinya, ya pokoknya ga mau kasih sesuatu yang mainstream, jadi mungkin here we go, I will dedicate a post about her, to show her how matter she is for me. Ahelah jadi sok sokan melankolis nih gue :) Have a faithful friend is better than own an universe, a wise person said. And I want you know that you are one of my precious universe, dear Siska Hamelia Putri. 

Well, From where should I start this story?
Okay, I think from very beginning.
Agustus 2014 itu jadi bulan paling dagdigdugdoor banget buatku karena pada bulan itu aku mulai masuk kuliah, officially as Student of Unpad Psychology Faculty. Wohow! Syukur yang tak terhingga sih sama Allah, aku yang anak SMK komputer ini tanpa disangka-sangka bisa masuk sana lewat SNMPTN. Waktu masa-masa ospek, aku sama Siska belum begitu deket, baru sekedar perkenalan biasa aja sebagai sesama maba. Eh ternyata pembagian kelas itu berdasarkan ganjil genap NPM, NPMku 76 dan dia 126, yehei kita sekelas. Pun waktu itu meski udah sekelas, masih belum begitu dekat, karena both of me and her punya geng masing-masing.

Nah, semester ke-2 kita sama-sama di BEM, dia di Dept. Hublu dan aku Kastrat. Dari sana udah mulai lebih sering ngobrol dan sapa-sapaan, iya dia itu orangnya emang humble banget nggak bohong, terus aku juga tipe yang mudah akrab sama orang baru dan tipe tipe beagle gitu, selera humor kami relate, jadi udah mulai deket dari sana. nah di semester 2 itu ada pendaftaran School of Leader, dibuka untuk mahasiswa Unpad tingkat I, & II, dia yang memang pada dasarnya tipe mahasiswa yang nggak bisa diem, dan aku juga tipe mahasiswa yang nggak suka kalo ga punya kegiatan, daftar SOL IX. Alhamdulillah kami berdua lulus seleksi, dari Fapsi ceweknya cuma aku, Siska dan Nana yang lulus, selama kegiatan SOL banyak banget yang harus dipersiapkan, tugasnya lumayan menguras otak dan keringat juga, jadi kalo ngerjain sendiri rasanya pasti boring dan ribet banget. Makin dekatlah kami berdua disana, dari SOL dan BEM ini.

Waktu terus berjalan, SOL akhirnya berlalu dan kami dinyatakan lulus rangkaian 'sekolah'nya itu alhamdulillah, tapi diluar itu aku mulai merasa nyaman bareng-bareng sama dia. Diluar semua kerempongan, kepanikan, kekanakan, dan kepolosan dia, aku merasa bahwa "Oh I think this girl is match with my personality" hahaha... tiap orang kan punya insting untuk melakukan defense dan seleksi sama orang-orang yang baru dia temui, dan aku rasa Siska itu lolos 'seleksi' untuk naik pangkat yang tadinya teman jadi sahabat. Yeay selamat ye Mak! hahaha

Namanya manusia, memang kodrati diciptakan untuk punya 2 sisi; evil side & angel side kan... pun aku dan Siska. Persahabatan kami nggak berjalan halus dan mulus bak pantat bayi, nggak sering kami arguing untuk hal-hal yang sepele. Well, aku yang tipe thinking dan logic banget sedangkan dia yang thinking and feeling juga, jadi wajar banget kalo kita banyak saling nggak sepakatnya. But, in the end we know how to respecting each other. We could endure our discomfort and selfishness for sure. No baper baper setelah berdebat panjang! That's one thing that I like from her. Mungkin karena sesama anak tunggal juga, jadi tahu persis rasanya hidup sebagai survivor yang berjuang mati-matian nggak cuma buat pencapaian pribadi, tapi keluarga juga. So, kalo sharing tentang personal problem dan personal life itu udah paling nyaman banget, karena aku merasa both of us could put our feet to each other's shoes.

True Friends not only support and praise and excuse Us for everything we do. True friends are they who get your back to help you fighting, they help you to see your blind spot and push you to do betteer and better again in every chances. They wont tell the words what you wanna hear, but they tell you the word that you need to hear.

 Dan itulah yang aku rasa dia lakukan selama ini saat aku ada di titik terendah hidupku, saat aku merasa kalau dunia itu nggak adil, dan udah nggak ada lagi jalan buat keluar dari segala keruwetan masalah yang kuhadapi. Kalau cerita dan heart to heart sama dia itu, nggak usah berharap banyak dia bakal "Nggak apa-apa kamu hebat, kamu udah keren kok" atau "Rina, semangat ya aku ada buat kamu selalu kok, kamu nggak salah melakukan itu" Oh BIG NO! HAHAHAHA! Kata-kata dia itu kalo ngasih masukan pedes bat aslinya dah! dor dor dor to the point langsung! Sampe kadang suka bingung, duh lu tuh kuliah di Fapsi tapi kok kaga bisa asertif sih Mak kalo ngebilangin orang?! HAHA kalo orangnya baperan, ya mungkin udah kesel dan sakit hati kali pas dinasehatin dia tuh, tapi sebenernya kalo kata-kata dia dicerna dengan baik, bener kok apa yang dia bilang. Dia tidak pernah menjatuhkan aku meskipun aku salah, yang dia lakukan, menunjukan dimana letak kesalahanku dan apa yang harus gue perbaiki kedepannya. Nggak segan ngasih tau kalau emang aku salah dan punya kekurangan, tapi nggak sampai disana doang, dia juga kasih tau cara memperbaikinya. Yeah, She could see my blind spot and show me that. I always wanna thank her for it, I owe you so many things Mak!

Banyak banget moment yang kita berdua udah lalui bersama, mulai dari jalan bareng ke Bandung, sampe jelajahin curug dan kebon teh di antah berantah hahaha. Kalau jalan sama dia itu rempongnya minta ampun, ditambah dia juga pelupa akut masya Allah, tapi entah kenapa nyaman aja dirempongin sama dia, dan jatohnya emang aku jadi lebih aware sama segala hal pas jalan karena dia ceroboh dan pelupa, saling ngebackup kekurangan masing-masing sih intinya. Aku juga yang kalo jalan tuh suka tiba-tiba ngilang dan zuper random haha anaknya emang suka-suka pisan, dan dia perannya sebagai yang jagain aku kalo-kalo nyasar, ngelakuin random thing yang malu-maluin atau tiba-tiba ngilang kemana. hahaha. Tapi 1 hal sih yang sama dari kita kalo jalan, aku dan dia orangnya emang sama-sama malu-maluin! wkwkwkwkwk

Kalau weekend seorang Rina nggak ada di kosan tapi nggak keluar buat berkegiatan juga, maka dapat dipastikan Rina sedang 'bertapa' di kosannya Siska. dimulai dari kosannya yang di Cikuda (inget nggak pertama kali aku numpang tidur di kosanmu karena asramaku waktu nggak ada air dan mati lampu gegara mesin airnya kesamber gledek hahaha), trus kosannya pindah ke Ciseke Besar yang dibawah (momen kita masak bareng dan ngerjain tugas meteksos sama perkem bareng, momen pertama kali aku dikerokin kamu pas masuk angin hahaha), sampai terakhir kosannya di ciseke besar wisma Elda (it feels like my second home tbh) skripsian bareng, galau bareng, kemana-mana bareng, ah pokoknya udah ngerasa bodo amat mau ngupil kek, kentut kek, ngiler kek, jumpalitan kek didepan dia udah ga ada malu hahahaha. Udah saling percaya satu sama lain.

Waktu tingkat akhir, level stres kita udah makin tinggi banget karena banyak kendala dihadapi. Lelah banget secara fisik dan mental sama segala tektekbengek perskripsian, tapi ada 1 harapan yang kita pengen banget, yakni lulus dan wisuda bareng. Qadarullah alhamdulillah kita bener-bener sidang di tanggal yang sama dan wisuda bareng akhirnya. Allah Maha Baik ya terharu. Perjuangan jungkir balik 12 purnama kita terbayar tuntas dengan ending yang manis. Tapi euforia kelulusan bareng aku sama dia akhirnya jadi sedih juga, karena ketika dunia kampus berakhir, maka terbitlah perpisahan karena jalan yang selanjutnya kita pilih memang mengharuskan aku dan dia berpisah. Hampa banget rasanya, karena yang tadinya ada jadi tiada karena berjauhan. Yang tadinya saling mengisi dan menemani, kini kosong dan kita harus mencari yang lainnya lagi, bertemu yang lainnya lagi meski tidak untuk menggantikan. Dunia baru siap dirambah dan siap tidak siap, harus dihadapi. 


Kilas Balik Kita Menemukan Diri Kita

Waktu awal-awal dia berada di fase pra-hijrah, hati kecilku selalu merasa khawatir, duh sayang banget gitu sama dia, pengen banget bisa fastabiqul khairat sama dia. Tapi apalah dan siapalah aku, yang cuma manusia biasa yang masih belajar jadi orang bener juga, hidayah itu Allah yang punya kuasa buat ngasih ke seseorang, bukan kuasanya manusia. Jadi cuma banyakin doa, Siska itu orangnya meskipun bodor tapi hatinya baik dan lembut, dia itu tulus dan karena dasarnya emang dia orang baik, aku makin yakin hidayah idealnya nggak bakal susah menerobos hatinya. Aku nggak pernah ngerasa diriku lebih baik dari dia, no! never! Tapi sahabatan sama dia itu pengen banget kita jadi baik bareng-bareng, kita jadi shalehah bareng-bareng juga. Nggak cuma perbaikan-perbaikan yang bersifat duniawi aja yang kita bareng-bareng improve, tapi ukhrawi juga. Indah banget ya keknya persahabatan yang didasarkan pada ketaatan dan cinta sama Allah. (Still remember I always says "Hei you looks better with that skirt!" or "Hei you looks more pretty if you cover your chest with your scarf!" or "Wanna join me to kajian next sunday? you free right?" that's my lill effort to make you realize how beautiful and safe you are as a moslemah) tapi tentu aku bukan orang yang membuat dia berubah seperti sekarang, Allah yang mengetuk hatinya, Allah yang membiarkan cahaya-Nya menembus hatinya yang lembut lewat satu momen yang krusial banget dalam hidupnya. (I can't tell it here because it's seems too personal right? Hahaha). From now on, let's keep be better together ya Mak! I love you cause Allah :) 
Hijrah itu belum berakhir saat pakaian kita semakin tertutup dan panjang, hijah itu baru berakhir setelah kita bertemu surga-Nya :) 
Keep on the track Mak! Mari saling menjaga dan mendoakan dari jauh!

Bersyukur banget karena momen-momen terakhir saat bersama-sama menghabiskan sisa masa berlaku KTM di Nangor itu memorable banget. Lantai kayu Al-Jabbar jadi saksinya, ubin teras MRU di sore hari jadi terasa begitu memorable, pun perjalanan ke DT tiap awal bulan. Makna persahabatan yang sesungguhnya memang saling memperbaiki untuk terus lebih baik, Dia salah satu orang yang selalu memacu aku untuk bisa lebih baik lagi untuk urusan dunia dan akhirat. So sweet banget nggak sih gue hahaha***

The last but not least, mimpi-mimpi yang selama ini selalu digaung-gaungkan, jangan biarkan dia mati, terus hidupkan. Pokoknya sukses terus untuk masa pencariannya, semua rencana-rencana masa depan yang sudah tertulis, biarkan kita yang merencanakan itu dan tunggu saja keajaiban doa dan ikhtiyar yang kita lakukan, Allah selalu punya cara yang romantis untuk mewujudkannya. Semua kesulitan dan masalah yang Allah berikan nggak lain buat melatih diri kita agar lebih siap dan lebih kuat, kencangkan layar dan keep sailing, the ocean maybe will never calm, but all the flow and storm we face is the way Allah train Us to be stronger. Cheer Up! :)
Happy belated birthday to my dear!