Sabtu, 19 Januari 2019

Jangan Jadi Orang Tua yang Buruk!

"Nak, Ibu ingin kamu jadi dokter seperti ayahmu"
"Kamu harus jadi polisi seperti kakakmu!"
"Anak Mama akan tumbuh menjadi seorang arsitek!"
"Pokoknya kamu harus menjadi guru seperti Bapak!"
"Kamu harus jadi PNS supaya hidupmu terjamin!"
"Kamu pokoknya harus lolos tes di Universitas X, harus kuliah jurusan Y kaya anak teman Ayah"
.....

Dear Ibu & Ayah luar biasa di seluruh dunia, saya mengerti bahwa keinginan dan harapan kalian begitu kuat untuk melihat buah hati kalian sukses dan memiliki kehidupan yang mapan di masa depannya, karena dengan begitu kehidupan mereka kelak akan lebih baik bukan? Kalian mesti ingin buah hati kalian memiliki nasib dan kehidupan yang lebih baik dari kalian saat ini kan? Mesti itu yg ada dalam di pikiran tiap orang tua. Pasti.

Tapi bagaimanapun Bu, Yah, anak kalian bukan kaki tangan kalian, bukan boneka yang bisa kalian jadikan apapun sesuai keinginan kalian, mereka bukan seseorang yang harus memegang tanggung jawab untuk mencapai mimpi dan keinginan kalian, karena meskipun mereka lahir dari rahim kalian, dibesarkan dengan keringat dan cinta kalian, mereka bukanlah diri kalian, mereka tetap individu yang berbeda dari kalian. Anakmu bukan milikmu, seperti kata Khalil Gibran

Mereka berhak hidup bebas dan menemukan jalan kebahagiaan mereka sendiri. Jangan samakan standar kebahagiaan kalian dengan mereka, karena standar kebahagiaan tiap individu berbeda-beda. Kemapanan bukan satu-satunya penentu kebahagiaan hidup, materi tidak selalu menjamin bahwa hidup mereka akan baik2 saja, jadi biarkanlah mereka mekar menjadi bunga apa saja sesuai kehendak mereka dan sesuai dengan bakat potensi mereka. Karena kalian tahu Bu, Yah, semua bunga itu cantik dan punya pesonanya tersendiri.

Hati-hati salah kaprah dalam menunjukan kasih sayang kepada mereka. Menyayangi mereka bukan dengan cara membuat dan memaksa mereka menjadi seseorang yg kalian inginkan, dengan dalih bahwa kalian adalah  orang tua mereka dan orang tua mesti tahu apa yg terbaik untuk aanak-anaknya. Kalau begitu, jadinya siapa yang sesungguhnya ingin kalian bahagiakan? Diri kalian sendiri atau anak-anak?  Menyayangi yang sesungguhnya adalah dengan mendukung  dan memfasilitasi mereka untuk berkembang dijalan yang mereka tentukan. Bukankah tujuan tiap orang tua menghidupi anak2nya adalah untuk membuat mereka bahagia? Maka biarkan mereka bahagia dengan cara mereka sendiri. Fungsi orang tua adalah mengarahkan dan membimbing mereka agar mereka tetap di track yang benar, mendidik mereka untuk menjadi manusia yang beradab, berilmu, dan mencintai Tuhan-Nya, bukan untuk mendikte mereka menjadi A, B, X, atau Z.

Jika ortu Ronaldo memaksanya untuk menjadi seorang profesor sains, maka Ronaldo tidak akan menjadi pemain bola kawakan seperti sekarang, Jika ortu Mariah Carey memaksa ia untuk menjadi guru, maka tidak akan lahir Mariah Carey sang diva dunia, Jika ortu Soekarno menyuruh Soekarno menjadi pedagang, maka tidak akan lahir seorang tokoh bangsa & pembicara ulung macam dia. Bayangkan jika orang tua mereka memaksa mereka untuk menjadi orang lain, mereka mungkin tidak akan berhasil ataupun jika mereka berhasil memenuhi keinginan ortu mereka, mereka mungkin tidak akan bahagia, karena mereka hidup bukan utk menjadi diri mereka yg sesungguhnya, mereka juga mungkin tidak akan mampu mengaktualisasi dirinya.

Jika pun kalian berhasil menjadikan mereka A, B, atau C sesuai ambisi dan keinginan kalian sebagai orang tua, lantas untuk apa semua pencapaian itu jika pada akhirnya anak-anak kalian tidak bahagia dan tidak mampu menikmati hidup mereka? Mereka hanya akan tumbuh menua sambil menyalahkan diri mereka sendiri & menyalahkan kalian atas ketidakbahagiaan hidup mereka. Jika hasilnya seperti itu, maka apakah kalian bisa menyebut diri kalian orang tua yg baik & berhasil?

Yah, Bu... Ajarkan mereka mencintai dan mengenal diri mereka, menyadari kekuatan dan kelemahan mereka, dan cobalah memandang dunia dari sudut pandang mereka agar kalian paham seperti apa sebenernya mereka berpikir dan memahami dunia, sungguh anak-anak kalian adalah harta yang sangat berharga dan tak ternilai, mereka tak boleh disia-siakan, mereka unik, mereka istimewa, mereka mungkin berbeda dari kalian, tapi mereka memiliki keunggulannya tersendiri. Percayalah bahwa tiap anak memiliki bakat dan potensinya masing-masing, tidak ada si pemalas, si bodoh, si tolol, atau si payah, mereka semua cerdas dan hebat dalam bidangnya masing-masing, tapi mungkin kalian hanya belum menggali dan mengenali dimana sesungguhnya keunggulan dan potensi mereka.

Coba ubah kalimat "Nak pokoknya kamu harus jadi dokter seperti ayah! Kamu nanti harus masuk FK univ anu!" Dengan "Nak, kalau kamu mau, kamu bisa menjadi dokter seperti ayah, tapi kalau kamu tidak mau, kamu boleh menjadi apa saja asalkan kamu bahagia dan asal kamu yakin itu passion kamu, Ayah & Ibu akan tetap mendukung kamu" sejuk dihati bukan bukan mendengarnya?! Anak juga tidak akan merasa stres dan terbebani untuk menjadi X sesuai harapan orang tua, dan anak akan lebih mampu mengeksplor apa yang sebenarnya cocok dan menyenangkan bagi dirinya.

Dari sini sadar bukan, jika menjadi orang tua bukanlah suatu tugas yang mudah, nampak sederhana namun sebenarnya tidak. Anak adalah amanah yang akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak, mereka seperti rotan, jika tidak dibentuk (read: dididik) maka mereka akan tumbuh liar, tapi jika dibengkokan dengan keras, mereka akan patah dan rusak. Perlu ilmu, ketelatenan dan kesabaran utk membentuk mereka.

Bu, Yah, tenang saja, memang tugas kalian tidaklah mudah, tapi janji-Nya bagi kalian yg berhasil melahirkan generasi emas, para mujahid/ah dijalan-Nya adalah surga. Sebuah ganjaran yg sangat setimpal. Tidak ada istilah orang tua senior atau newbie, semua orang tua pada dasarnya belajar setiap harinya untuk menjadi orang tua yang lebih baik. Jadi Yah, Bu, jangan menyerah! Ayo kita terus belajar! 

Harta yang paling berharga adalah keluarga


Dari seorang anak yang akan menjadi orang tua dan sedang belajar seni mendidik diri.

Terima kasih untuk Mama & Papah karena kalian telah menjadi orang tua yang baik untukku selama ini, yang selalu mendukung, mendoakan dan mencintaiku tanpa henti dan membiarkanku mekar dijalan yg kupilih. Semoga kita dapat berkumpul di surga.