Good Bye and Welcome
Lama tidak menulis, akhirnya bisa
kembali mengisi halaman blog ini dengan beberapa potong kisah –potongan kecil
mozaik yang baru kutemukan dalam kehidupanku- dimana dalam satu waktu harus
kuucapkan dua kata yang kontradiktis sekali. Yeay, what do you guess? Masih
lekat diingatanku, 13 Juni 2014 lalu adalah hari yang bersejarah dalam hidupku,
dramatis? No! Not Really! Pasalnya akhirnya pada hari itu aku dan ratusan
siswa/i SMKN 1 Banjar akhirnya harus ‘diusir’ secara terhormat dan sakral dari
sekolah yang ‘memenjarakan’ kami selama tiga tahun ini. Ya. Hari itu adalah
graduations ceremonial.
Mengenakan gaun ungu yang dipadu
waran putih dan sedikit ‘dempul’ diwajah aku melangkah pasti ke sekolah.
Sekolah. Sekolah. Sekolah. Entah mengapa kata itu seperti mantra, sebuah
passcode yang membongkar berjuta kenangan. Seperti ladang, karena disanalah aku
menggarap semua realisasi dari impian-impian, buah khayalan dan buah keyakinan.
–back to my graduations ceremonial- sekolah nampak berbeda dari biasanya kala
itu, lebih semarak dengan panggung, tenda warna-warni dan deretan kursi juga
dengung gempita musik. Aku hanya memoles diri alakadarnya, apa pula untungnya
harus membayar mahal hanya untuk memamerkan kecantikan yang tak seberapa? Oh
God! Please it’s not a catwalk! But this’s a graduations ceremonial, just a
celebration and party!
Ada yang hilang, dibalik sesak
gempita jerit bahagia semua makhluk penghuni sekolah saat itu, yeay Im gone!
I’v left this place, perhaps I love be here too much so I felt not really
allright when I was leave. Wajah-wajah yang sudah banyak menyumbang warna dalam
kanvas hidupku, setidaknya untuk tiga tahun terakhir ini, ofcourse my teachers
and my friends. Dan mungkin ada seorang lelaki berjas diluar sana yang
merasakan kehampaan juga. I dont know, haha just a puzzle that I never won’t to
solve.
Yah, pada hari itu aku
benar-benar harus mengucapkan ‘good bye’ pada sekolah. Pada almamater yang
menjadikan aku sekarang ini. Just wanna say a big thanks for everyhing, for 3
years that we made a great colaboration. Saat itu aku gagal menjadi lulusan
terbaik, tapi setidaknya aku masih bisa bertahan untuk tetap menjadi pencapai
nilai tertinggi di kelas. Alhamdulillah, thanks Allah.
Welcome to the new collage!
Sangat kontra disaat harus kuucapkan selamat tinggal pada masa putih abu dan
disaat itu pula harus kuucapkan selamat datang pada diriku sendiri, selamat
datang di dunia perkuliahan. Dengan debu jalanan, panas mentari yang menyengat
dan keramahan langit, begitulah sat itu Universitas Padjadjaran menyambutku. Inilah
dunia baru yang menantangku, dan kuterima tantangannya, pasti kan kujelajahi!
My promise!
SNMPTN berbuah manis,
alhamdulillah thanks Allah. Dengan bermodal buah perjuangan dalam raport selama
5 semester dan nilai UAN, Unpad memberikan satu jatah kursinya untukku di
fakultas yang menjadi favorit tahun itu, yeay, Psikologi. Sebuah negeri antah
berantah yang sebelumnya belum kujamah, begitulah gambaran kuliah di Psikologi
bagiku. Bagaimana tidak, karena di sekolah tak pernah diajarkan Psikologi, luar
biasa juga saat namaku tercatat diantara 146 mahasiswa yang diterima di
fakultas ‘Wilhelm Wund’ itu, karena kualifikasinya seharusnya hanya bagi mereka
lulusan SMA jurusan IPA yang berhak masuk, sedangkan aku berasal dari SMK,
jurusan Tekhnik Informatika Multimedia pula! Nggak nyambung beud! Tapi begitulah rencana Tuhan, aku percaya
inilah skenario yang Tuhan rancang dalam perjalananku menggapai terang bintang
dan menjamah sasmita. Aku percaya inilah potongan salah satu mozaik kehidupanku
yang menanti untuk disusun. Ya. Kan kususun hingga lengkap, kan kusatukan. Jika
mimpi itu setinggi bintang maka ikhtiyar dan
doaku adalah seluas galaksi ini dan keyakinanku seteguh langit yang berdiri
walau tanpa tiang.
0 komentar:
Posting Komentar